Ikan bandeng termasuk golongan ikan herbivora, yaitu bangsa ikan yang mengkonsumsi tumbuhan. Bandeng merupakan salah satu jenis ikan penghasil protein hewani yang tinggi. Dengan teknik budidaya Bandeng yang intensif, dalam usia kurang lebih 6 bulan mampu mencapai berat rata-rata 0,6. Intensifikasi dalam budidaya bandeng perlu dilakukan karena tingkat produktivitas bandeng dengan cara budidaya tradisional sangat rendah. Peningkatan teknis budidaya juga harus diikuti dengan penggunaan teknologi baru. PT. NATURAL NUSANTARA memberikan teknologi dan Produk Nasa yang diperlukan dengan prinsip K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kesehatan).
I. Penyediaan Benih Bandeng
Usaha penyediaan benih (nener) secara kontinyu dengan mutu yang baik dilakukan dengan sistem pembenihan yang intensif pada kolam-kolam khusus, yaitu kolam pematangan induk, pemijahan, peneneran dan kolam pembsaran. Dalam pembenihan bandeng langkah yang dilakukan adalah :
1. Pemilihan induk yang unggul. Induk bandeng yang unggul akan menurunkan sifat-sifatnya kepada keturunannya, Ciri-ciri induk bandeng unggul :
2. Merangsang pemijahan. Kematangan gonad dapat dipercepat dengan penggunaan hormone LHRH (Letuizing Hormon Releasing Hormon) melalui suntikan.
3. Memijahkan. Pemijahan adalah pencampuran induk jantan dan berina yang telah matang sel sperma dan sel telurnya agar terjadi pengeluaran (ejakulasi) kedua sel tersebut. Setelah berada di air, sel sperma akan membuahi sel telur karena sistem pembuahan ikan terjadi diluar tubuh. Pemijahan dilakukan pada kolam khusus pemijahan
4. Penetasan. Telur yang mengapung di kolam pemijahan menetas setelah 24 – 26 jam dari awal pemijahan. Telur yang telah menetas akan menjadi larva yang masih mempunyai cadangan makanan dari kuning telur induk, sehingga belum perlu diberi pakan hingga umur 2 hari.
5. Merawat benih. Setelah berumur 9 hari larva dipindahkan ke kolam pemeliharaan nener. Di kolam ini larva diberi pakan alami berupa plankton. Penumbuhan plankton dilakukan dengan pemupukan dan pengapuran. Pemupukan yang tepat adalah dengan TON Pupuk Tambak Organik yang mengandung berbagai unsur mineral penting untuk pertumbuhan plankton, diantaranya N,P,K,Mg, Ca, Mg, S, Cl dan lain-lain, juga dilengkapi dengan asam humat dan vulvat yang mempu memperbaiki tekstur dan meningkatkan kesuburan tanah dasar kolam dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100 m2 pada tiap pemasukan air. Waktu peneneran 8 minggu. Pakan yang diberikan berupa tepung dengan kadar protein 30%. Untuk menambah nutrisi pakan pencampuiran pakan dengan VITERNA Plus dan POC NASA dengan dosis 2 – 5 /kg pakan sangat diperlukan, karena VITERNA Plus dan POC NASA mengandung unsur-unsur mineral penting yaitu N,P,K,Mg,Fe,Ca,S dan lain-lain, vitamin, protein dan lemak untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan nener.
II. Pembesaran Bandeng
Setelah dipelihara di kolam peneneran selama 8 minggu, bandeng dipindahkan ke kolam pembesaran. Teknis pembesaran bandeng meliputi beberapa hal, yaitu :
1. Persiapan lahan. Tahap ini dilakukan sebelum pemasukan air. kegiatan yang dilakukan selama persiapan lahan adalah :
2. Pemindahan nener. Setelah plankton tumbuh (warna air hijau) dan kecerahan sedalam 30 – 40 cm, nener di kolam peneneran dipindahkan ke kolam pembesaran dengan hati-hati dengan adaptasi terhadap lingkungan yang baru.
3. Pemberian Pakan. Sesuai dengan sifat bandeng yang termasuk hewan herbivore, maka ikan ini suka memakan tumbuh-tumbuhan yang ada di kolam. Tumbuhan yang disukai bandeng adalah lumut, ganggang dan klekap. Untuk mempercepat pertumbuhan, perlu pakan buatan pabrik, dengan standar nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh optimal dengan kadar protein .minimal 25 – 28 %.
Sebagai hewan herbivora, unsur tumbuhan dalam pakan memang sangat penting,. Oleh karena itu, sebaiknya bahan baku unsur protein harus didominasi dari sumber tumbuhan atau nabati dari tepung kedelai atau bungkil kacang tanah. Sebagai acuan pemberian pakan adalah : Jumlah pakan 5 – 7% dari berat badan. Waktu pemberian 3 – 5 kali sehari.
Penambahan VITERNA Plus dan POC NASA pada pakan buatan merupakan pilihan yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh bandeng. VITERNA Plus dan POC NASA mengandung mineral-mineral penting, protein, lemak dan vitamin akan menambah kandungan nutrisi pakan. Dosis pencampuran VITERNA Plus dan POC NASA dengan pakan buatan adalah 2 – 5 cc/kg pakan dengan cara :
III. Pengendalian hama dan Penyakit pada Bandeng
Penyakit penting yang sering menyerang bandeng adalah :
Penyakit dari bakteri, parasit dan jamur disebabkan lingkungan yang buruk, dan penurunan daya tahan tubuh ikan. Penurunan kualitas lingkungan disebabkan oleh tingginya timbunan bahan organik dan pencemaran lingkungan dari aliran sungai. Bahan organik dan kotoran akan membusuk dan manghasilkan gas-gas yang berbahaya. Ketahanan tubuh ikan ditentukan konsumsi nutrisinya. Maka cara pengendalian penyakit harus menitikberatkan pada kedua faktor tersebut. Untuk mengatasi penurunan kualitas lingkungan dapat dilakukan perlakuan TON dengan dosis 5 botol/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100 m2 yang mengandung unsur mineral dan asam-asam organik penting yang mampu menetralkan berbagai gas berbahaya hasil pembusukan kotoran dalam kolam dan unsur mineral akan menyuburkan plankton sebagai pakan alami. Untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dalam jumlah yang ideal, perlu diberikan pakan dengan standar protein yang sesuai serta dengan penambahan/pencampuran VITERNA Plus dan POC NASA pada pakan buatan. VITERNA Plus dan POC NASA dengan kandungan mineral-mineral penting, vitamin, asam organic, protein dan lemak akan menambah dan melengkapi nutrisi pakan, sehingga ketahanan tubuh untuk hidup dan berkembang selalu tercukupi.
Demikian Panduan Cara Budidaya Ikan Bandeng semoga bermanfaat untuk anda yang ingin memulai usaha budidaya ikan bandeng..!! Cintai Produk Lokal Indonesia..!! etalasenasa.com
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini: