Ubi Kayu atau Singkong ternyata memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena ubi kayu banyak digunakan sebagai bahan makanan alternatif, bahan baku pembuatan tepung, pakan ternak, dan sebagainya. Selain itu, biaya dalam perawatan budidaya ubi kayu juga tergolong murah jika dibandingkan dengan budidaya pertanian lainnya. Budidaya ubi kayu dengan Pupuk Organik NASA telah terbukti menghasilkan produktivitas singkong yang maksimal.
Keunggulan Budidaya Ubi Kayu
1. Tanaman ubi kayu memiliki daya tahan yang kuat terhadap serangan penyakit
2. Tanaman ubi kayu mampu hidup pada kondisi cuaca yang panas
3. Semua bagian tanaman ubi kayu dapat dimanfaatkan, mulai dari daun hingga umbinya. Semuanya memiliki nilai ekonomis
Teknik Budidaya Ubi Kayu NASA
Budidaya ubi kayu dapat menggunakan dua cara yaitu dengan biji atau dengan cara stek. namun, yang paling banyak dilakukan oleh petani yaitu menggunakan batang stek.
1. Pembibitan Singkong
Batang stek untuk bibit diperoleh dari pohon ubi kayu yang sudah tua, berumur sekitar 10 – 12 bulan
Untuk batang stek, gunakan batang bagian bawah hingga tengah dengan pertumbuhan yang sehat, normal, dan seragam
Pilih batang untuk stek dari pohon ubi kayu yang telah berkayu dengan diameter sekitar 2,5 cm dan lurus. Dan tidak sedang ditumbuhi tunas baru
Batang stek yang telah terpilih diikat sebanyak 25 – 30 buah
2. Pengolahan Lahan
Sebelumnya, lahan dibersihkan terlebih dahulu dari gulma, kotoran sisa budidaya atau tanaman pengganggu lain
Setelah bersih, tanah kemudian dibajak atau dicangkul agar tanah gembur
Pada lahan dibuat bedengan, agar mempermudah pemeliharaan tanaman
Tidak ada ukuran baku untuk pembuatan bedengan. Bedengan dibuat dengan ukuran sesuai yang dikehendaki
Untuk memperbaiki pH tanah, lakukan pengapuran dengan kapur dolomit sebanyak 1 – 2,5 ton per hektar
Pengapuran dapat dilakukan saat proses pembajakan lahan atau pembuatan bedengan kasar. Bersamaan dengan pemberian pupuk kandang dan SUPERNASA. Kandungan unsur hara 1 kg SUPERNASA setara dengan 1 ton pupuk kandang.
3. Menanam Stek Ubi Kayu
Waktu penanaman yang paling baik yaitu pada awal musim hujan
Untuk pola tanam monokultur, gunakan jarak tanam ukuran 150×150 cm atau 120×120 cm
Untuk pola tanam tumpang sari, gunakan jarak tanam ukuran 200×200 cm atau 300×150 cm
Batang yang ditanam, bagian bawahnya diruncingkan
Rendam bibit batang stek dengan larutan POC NASA. Cara membuat larutan POC NASA : POC NASA sebanyak 3-5 ml ditambah HORMONIK sebanyak 1 ml untuk 1 liter air
Rendam bibit batang stek selama 30-60 menit
Bibit yang telah direndam kemudian di angkat, tiriskan dan keringkan
Bibit batang stek ditanam sedalam 5-10 cm atau sekitar sepertiga bagian batang bibit tertimbun oleh tanah. Apabila tanahnya keras / berat dan berair / lembab, bibit batang stek boleh ditanam dangkal
4. Penyulaman
Penyulaman dilakukan pada bibit yang tumbuhnya tidak normal atau mati. Cabut bibit tersebut dan diganti dengan bibit batang stek yang baru dan terpilih
Penyulaman dilakukan pada pagi atau sore hari
Waktu penyulaman yaitu pada minggu pertama dan minggu kedua setelah tanam
5. Penyiangan
Penyiangan yaitu membersihkan lahan dari gulma atau tanaman liar yang tumbuh di sekitar pohon ubi kayu
Pada satu musim tanam, penyiangan minimal dilakukan 2 kali
6. Pembubunan
Tanah pada sekitar tanaman ubi kayu di gemburkan, kemudian dibuat seperti guludan
Pembubunan dapat dilakukan bersamaan dengan peniangan untuk mengemat biaya perawatan
7. Pemangkasan / Perempelan
Pemangkasan / perempelan dilakukan pada tunas dengan minimal dalam satu pohon memiliki 2 – 3 cabang agar batang pohon tersebut dapat digunakan kembali pada musim berikutnya.
8. Pemupukan
Umur 5 HST :
Urea (25 kg), SP-36 (30 kg), KCL (25 kg), SUPERNASA (3-6 kg), GRANULE (20 kg)
Pemberian SUPERNASA dapat dilakukan dengan cara mencampurkan dengan pupuk NPK atau dengan cara ditabur
Umur 60-90 HST :
Urea (50 kg), KCL (50 kg), GRANULE (30 kg)
Pemberian POC NASA dan HORMONIK :
per hektar lahan rata-rata membutuhkan sebanyak 3 tangki volume 15 liter. Penyemprotan HORMONIK 1-2 tutup botol dicampur dengan POC NASA 4-6 tutup botol per tangki. Penyemprotan dilakukan umur 1, 2, 3 dan 4 bulan.
9. Pengairan dan Penyiraman
Kondisi tanah budidaya ubi kayu sebaiknya dalam kondisi lembab dan tidak terllau becek dari awal penanaman hingga umur 4 – 5 bulan
Pengairan pada musim kemarau dilakukan dengan sistem genangan. Diberikan dua minggu sekali kemudian untuk pengairan berikutnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan
10. Pengendalian Hama dan Penyakit Ubi Kayu
Hama
Uret (Xylenthropus)
Hama uret tinggal dalam akar tanaman Gejala tanaman yang terkena hama uret yaitu tanaman akan mati pada usia muda, karena akar batang dan umbi rusak. Hama uret dapat dikendalikan dengan menyebar dedak halus yang telah dicampur dengan PESTONA pada saat pengolahan lahan atau dengan menyemprotkan PESTONA langsung ke lahan setiap 2-4 minggu sekali.
Tungau merah (Tetranychus bimaculatus)
Hama tungau menyerang pada permukaan bawah daun dengan menghisap cairan daun. Yang akan menyebabkan daun menjadi kering dan mati. Pengendaliannya yaitu dengan menanam varietas toleran dan Semprotkan PENTANA.
Penyakit
Layu bakteri (Pseudomonas solanacearum E.F. Smith)
Penyakit layu bakteri disebabkan oleh jamur yang hidup di daun, akar dan batang. Janmur tersebut akan mengakibatkan tanaman layu mendadak seperti tersiram air panas. Akar, batang dan umbi buah langsung membusuk. Lakukan pengendalian dengan cara melakukan pergiliran tanaman, menanam varietas yang tahan, melakukan pencabutan dan pemusnahan tanaman yang sakit berat. Sebarkan Natural GLIO yang telah dicampur dengan kompos sebelum tanam sebagai pencegahan
Bercak daun bakteri
Penyakit bercak daun disebabkan oleh bakteri Xanthomonas manihotis atau Cassava Bacterial Blight/CBG. Gejala tanaman yang terserang yaitu terdapat bercak-bercak bersudut pada daun lalu bergerak dan mengakibatkan pada daun kering dan akhirnya mati. Pengendalian yang dapat dilakukan yaitu menanam varietas yang tahan, memotong atau memusnahkan bagian tanaman yang sakit, melakukan pergiliran tanaman dan sanitasi kebun, semprot Natural GLIO sebagai pencegahan.
Bercak daun coklat (Cercospora heningsii)
Penyakit bercak daun coklat disebabkan oleh jamur atau cendawan yang hidup di dalam daun. Gejala yang dapat terlihat yaitu muncul bercak-bercak coklat pada daun, daun mengering, lubang-lubang bulat kecil dan jaringan daun mati. Pengendalian yang dapat dilakukan yaitu melakukan pelebaran jarak tanam, penanaman varietas yang tahan, pemangkasan pada daun yang sakit serta melakukan sanitasi kebun.
Bercak daun konsentris (Phoma phyllostica)
Penyakit bercak daun konsentris disebabkan cendawan yang hidup pada daun. Gejala yang dapat terlihat yaitu adanya bercak kecil dan titik-titik, terutama pada daun muda. Pengendalian yang dapat dilakukan yaitu memperlebar jarak tanam, mengadakan sanitasi kebun dan memangkas bagian tanaman yang sakit.
11. Panen Ubi Kayu
Ciri-ciri ubi kayu yang telah siap panen yaitu :
Demikian artikel mengenai Cara Budidaya Ubi Kayu Dengan Pupuk NASA. Semoga dapat Anda jadikan sebagai panduan budidaya Anda. Semoga bermanfaat.
Salam
Admin
Bagikan informasi tentang Budidaya Singkong Dengan Pupuk Organik NASA kepada teman atau kerabat Anda.
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini: